Produk UKM Bogor Dipasarkan di Turki
UKM Bogor/GUGUM RACHMAT GUMILAR/PR
PERWAKILAN
dari Kosgeb dan sejumlah pejabat pemerintahan Kabupaten Bogor bertemu
di Cibinong, Kabupaten Bogor, Rabu 28 September 2016. Kesepakatan kerja
sama di bidang UKM, memungkinkan produk-produk UKM Kabupaten Bogor bisa
dijual di Turki.*
Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPMPTSP) Kabupaten Bogor, Yani Hasan mengakui, terdapat perbedaan minat pasar antara Indonesia dengan Turki. Oleh karena itu, produk-produk UKM yang dikirimkan ke sana hanya produk yang dipastikan banyak peminatnya. Berdasarkan pembicaraan dengan perwakilan Kosgeb, beberapa di antara produk tersebut adalah teh, kopi, kerajinan tangan, tekstil, serta kerajinan kulit khususnya ular dan buaya.
Produk-produk tersebut tidak semuanya bisa disediakan kalangan UKM di Kabupaten Bogor. Oleh karena itu, selain Kabupaten Bogor, Kosgeb juga akan menjajaki kerjasama serupa dengan sejumlah daerah lain di Jawa Barat, salah satunya Tasikmalaya. Semua proses kerja sama itu dilakukan selama para pewakilan Kosgeb ada di Indonesia sampai awal Oktober 2016 nanti.
Sebagai langkah awal, para perwakilan Kosgeb membeli sejumlah produk di galeri UKM Kabupaten Bogor, tak jauh dari lokasi pertemuan. Barang-barang tersebut akan dibawa ke Turki untuk tes pasar. Dengan kerja sama ini, produk-produk UKM Indonesia berkesempatan untuk bisa menembus pasar Uni Eropa. Sementara Turki bisa menggandeng para pengusaha kecil dan menengah di Indonesia agar UKM mereka bisa bisa turut bersaing di pasar bebas Asia.
"Ini kesempatan strategis, UKM Indonesia dan UKM Turki diharapkan bisa sama-sama bersaing di pasar internasional. Turki memang bukan negara Uni Eropa, tapi produk-produk UKM mereka sudah berstandar Uni Eropa.
Pada dasarnya, dunia UKM di tanah air membutuhkan kerjasama dengan negara-negara seperti turki. Soalnya falam indeks kewirausahaan global 2016, negara tersebut menempati posisi baik yakni peringkat ke 28 dari 162 negara. Sementara Indonesia berada di posisi 103.
Oleh karena itu pula, kerjasama yang dijalin bukan sekadar pertukaran produk agar penjualannya bisa dilakukan lintas kedua negara. Lebih dari itu, nota kesepahaman yang dijalin juga menyepakati program-program penunjangnya. Program tersebut antara lain pertukaran pelaku UKM untuk melakukan pameran, menggelar pendidikan di Turki bagi para trainer UKM Indonesia, sampai mempertemukan pelaku UKM kedua negara untuk bisa menjalin kerjasama bisnis secara langsung.
Sementara Vice President Kosgeb, Suleyman Islamoglu berharap, dengan kerjasama dua negara ini, kualitas UKM masing-masing bisa meningkat. Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi kedua negara pun akan semakin baik. Di sisi lain, Indonesia dan Turki sama-sama berstatus negara dengan penduduk mayoritas muslim.
Saat ini, Turki sudah banyak memasarkan produknya di Indonesia. Nilainya mencapai 2,5 miliar dolar per tahun. Namun kebanyakan bukan produk-produk hasil UKM mereka. Melainkan industri besar seperti alat pertahanan, kesehatan, produk marmer, serta alat dan sistem kelistrikan. Sebaliknya, Indonesia pun mengekspor sejumlah komoditas ke Turki, salah satu yang paling besar jumlahnya, kata Suleyman, adalah tembakau dan bahan baku rokok.
Kosgeb merupakan lembaga yang sudah berkecimpung mengurusi UKM sejak 26 tahun lalu. Selain Indonesia, lembaga ini sudah menjalin kerjasama dengan sekitar 60 negara di dunia. Beberapa negara yang sudah menjalin kerja sama adalah Pakistan, Uganda, dan sejumlah negara Balkan.
sumber : http://www.pikiran-rakyat.com/jawa-barat/2016/09/28/produk-ukm-bogor-dipasarkan-di-turki-381031
Post a Comment