souvenir manik-manik Pengrajin Blora

 

Merangkai manik-manik menjadi karya souvenir cantik dan menarik membutuhkan ketelitian dan kesabaran. Namun tingkat kesulitan itu bukan sebuah penghalang jika dilandasi minat dan kemauan. Itu, yang dilakukan oleh Ruthrini (52) seorang ibu rumah tangga, warga RT 05/RW III Sawahan, Kelurahan Tempelan, Kecamatan Blora. Dari ketekunan itu akhirnya Rini panen orderan.

“Pada awalnya saya mencoba belajar secara autodidak. Semua bahannya dari manik-manik dan benang. Saya kerjakan sendiri sejak tahun 2003,” ujar Rini sapaan akrab Ruthrini, di Blora, Kamis (19/05).
Untuk memperoleh manik-manik, kata dia, diperoleh dari dalam dan luar Blora.
“Saya buat souvenir seperti gantungan kunci, tas, dompet, tempat tisu berbentuk angsa dan boneka. Tergantung pesanan yang diminati,” kata dia.

Harganya sangat terjangkau dan bervariatif. Untuk gantungan kunci Rp3000, tas Rp200 ribu, tempat minum Rp50 ribu dan dompet Rp10 ribu hingga Rp100 ribu.
Hasil karyanya, selain dipajang di rumah, juga dipromosikan melalui sosial media.
“Usaha sambilan ini saya kasih nama Cindy Collection. Selain dipesan Blora dan sekitarnya. Juga beberapa kali melayani peminat dari Salatiga, Jogyakarta, Pati, Rembang, Lasem, Pati dan Tayu, ” ujar ibu tiga anak dan dua cucu itu.

Untuk menghasilkan karyanya, janda istri anggota polisi itu mengatakan, butuh waktu satu hingga dua hari, tergantung tingkat kerumitan dan jumlah pesanan.
“Semenjak ayahnya anak-anak meninggal, saya harus berjuang dengan kemampuan yang saya miliki. Yang penting tekun dan halal, bagi saya tidak ada sesuatu yang sulit, jika minat,” ungkapnya.
Salah seorang rekannya yang pernah belajar dengannya, kata Rini, sudah menekuni usaha yang sama di luar pulau Jawa.  (DPPKKI Kab Blora | Tim).
Diberdayakan oleh Blogger.